Meningkatkan Keyakinan di
Bulan Ramadhan
H.M.
Iman Sastra Mihajat, Lc, PDIBF, MSc Fin, Ph.D
Shariah
Compliance Group PT Takaful Indonesia dan Sekretaris IAEI (Indonesian
Association for Islamic Economist)
Keyakinan merupakan sesuatu yang paling
menentukan prilaku dan tindak tanduk seseorang didalam menjalani kehidupan.
Keyakinan adalah dasar dari segala hal yang menciptakan seseorang menjadi baik
atau buruk, sukses atau gagal, menjadi orang hebat ataukah menjadi orang
biasa-biasa saja. Semuanya didasari dari keyakinan seseorang terhadap sesuatu.
Keyakinan inilah yang menstruktur kepribadian seseorang sehingga didalam Islam
Yakin kepada Allah swt sebagai Tuhan Satu-satunya di dunia ini dan Muhammad
adalah utusan Allah swt di letakkan diawal sebelum seseorang ingin memeluk
Islam. Karna ini adalah fondasi bagi seseorang untuk melakukan hal selanjutnya.
Jika hal ini tidak diyakini dengan baik, maka rukun islam selanjutnya tidak
akan dilaksanakan dengan sebaik mungkin dikarnakan belum percaya seutuhnya akan
kalimat syahadat yang diucapkan.
Dibulan ramadhan ini, bulan yang suci
penuh rahmat, sepatutnya kita sebagai seorang mukmin mengasah keimanan dan
keyakinan kita kepada Allah swt sehingga ramadhan yang kita lalui bisa sesuai
dengan yang kita harapkan. Yakin bahwasanya Allah swt selalu melihat kita
dimanapun kita berada, akan menyebabkan kita akan menjaga puasa kita dengan
baik dan benar. Meskipun tidak ada orang yang melihat, kita akan menjaga puasa
kita sesuai dengan yang dituntunkan kepada kita. Tidak hanya menahan haus dan
lapar saja dari terbitnya matahari sampai tenggelamnya matahari, akan tetapi
melakukan hal-hal yang disunnahkan seperti memperbanyak shalat sunnah,
memperbanyak infaq, dan memperbanyak mempermudah urusan orang lain.
Jikalau kita dikantor, bekerja dalam
lingkup melayani masyarakat, maka perbaikilah pelayanan kita sehingga orang
yang kita layani merasakan kenyamanan dan kesenangan, sehingga urusannya lebih
mudah karna dengan bantuan kita, maka urusan kita akan dimudahkan oleh allah di
dunia ini dan di akhirat nanti. Mungkin jika di bulan bulan biasa mempermudah
urusan umat islam lainnya kita mendapatkan satu kemudahan, akan tetapi di bulan
ramadhan ini kita bisa diberikan banyak lagi kemudahan oleh allah swt dengan
berlipat-lipat kemudahan tanpa kita sadari. Baik dari dimudahkan rizki kita
ataupun dimudahkan langkah kita dalam melaksanakan kewajiban dan tugas
sehari-hari, dimudahkan urusan keluarga kita, dijadikan keluarga kita sebagai
keluarga yang diridhai allah dengan dikaruniai istri/suami yang soleh dan
solehah, anak-anak yang sukses dibidang mereka, soleh dan solehah dan menjadi
anugrah kita ketika kita sudah tiada karna kesolehan anak-anak kita, kita
mendapat kiriman pahala sehingga allah menempatkan posisi kita di tempat yang
terbaik di syurga yang telah dipilihnya untuk orang-orang pilihan seperti kita.
Konsep Keyakinan didalam Islam
Islam memerintahakn kepada umatnya untuk
yakin akan pertolongan allah dikala kita membutuhkan pertolongan dengan usaha
dan doa kita. Karna allah akan membantu dan menolong hamba-hambanya yang
membutuhkan pertolongan dan meminta kepada-Nya. Di dalam alquran sendiri
disebutkan bahwasanya setiap hamba yang meminta kepada allah swt, maka allah
akan mengabulkannya asalkan kita memintanya dengan baik, tidak melanggar apa
yang allah telah haramkan dan melaksakan seluruh apa yang Dia perintah. Hal ini
tercantum didalam Surat Ghafir /60 : 40
:
“ Mintalah kepadaKu niscaya
Aku akan mengabulkan permintaanmu “
didalam surat ini tercantum
pesan bahwasanya allah swt meminta kita untuk yakin kepadanya jikalau disetiap
doa yang tulus itu akan dikabulkan olehnya jikalau kita betul tulus dan yakin
jikalau allah swt selalu bersama kita.
Konsep
keyakinan ini juga ditekankan oleh allah disebuah hadits qudsi: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "يَقُولُ اللَّهُ
تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ
ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ، ذَكَرْتُهُ
فِي مَلَإٍ خَيْرٌ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ
ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا(1) وَإِنْ
أَتَانِي يَمْشِي، أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً"
(رواه البخاري (وكذلك مسلم والترمذي
وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah, “Telah berfirman
Allah Subhanahu wa ta'ala, 'Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku,
dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku, dan jika hambaku mengingatku dalam
sendirian, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika dia
mengingatku di dalam sebuah kelompok/jama'ah, (maka) Aku mengingatnya dalam
kelompok yang lebih baik dari kelompok tersebut, dan jika dia mendekat
kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta, dan jika dia mendekat
kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika dia mendatangiku
dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berjalan cepat' ”
Hadits diriwayatkan oleh Imam
Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah.
Dari hadis qudsi diatas sangat jelas
betapa Allah swt memberikan sebuah konsep sangat baik sekali yang ingin
disampaikan kepada hambanya, yaitu sebuah konsep keyakinan yang harus
ditanamkan didiri pribadi muslim. Bahwasanya apa yang terjadi dikita adalah
design yang kita struktur sendiri. Ketika kita berprasangka baik kepada Alllah
swt, maka Ia akan memberikan yang terbaik juga untuk kita sesuai dengan
prasangka kita kepadanya. Akan tetapi sebaliknya jika kita berprasangkan jelek
kepadaNya, maka bisa jadi hal yang jelek akan menimpa kita.
Jika hal jelek terjadi kepada kita,
sebagai seorang muslim kita tidak boleh menyalahkan Allah atas apa yang kita
hadapi, karna itulah yang kita harapkan. Jika kita melihat ilmu prilaku,
manusia itu akan bertindak sesuai dengan apa yang ia prasangkakan, dan hal ini
akan tertanam didalam diri dan jiwanya, ketika diri dan jiwanya sudah terdesign
sesuatu hal, maka tindak tanduknya juga akan mencerminkan apa yang distruktur
oleh jiwa seseorang.
Sebagai contoh, ketika seseorang ayah
yang bekerja sebagai seorang petani menanamkan kepada diri anaknya sebuah
doktrin “Sudahlah nak, tidak usah kuliah tinggi-tinggi, paling nanti kamu jadi
petani kaya bapak juga, sekolah itu tidak penting”. Mungkin kita sering
mendengar kalimat ini di orang-orang sekitar kita dimana orang tua mereka hidup
dalam kesederhanaan dan tidak mampu bangkit didalam persaingan kehidupan
dizaman sekarang ini. Ditengah keterpurukannya yang tidak mampu bangkit dan
mengatasi kerasnya hidup, seorang ayah bisa saja menanamkan keyakinan yang
sepatutnya hal ini tidak baik untuk perkembangan jiwa anak dimasa mendatang. Jikalau
anak menerima mentah-mentah apa yang disampaikan ayahnya, hal ini akan
terdesign dan terstruktur didalam jiwanya bahwa sekolah itu itdak penting,
bahwa ilmu itu tidak wajib untuk dikuasai, karna meskipun dia sekolah dan
menguasai ilmu, ia akan tetap menajadi seperti yang dikatakan oleh orang
tuanya. Dimasa mendatang, maka anak ini akan menjadi apa yang ditanamkan oleh
orang tuanya yaitu menjadi Petani. Karna
dia tidak akan melihat sesuatu yang lebih baik dari itu semua, dia tidak
melihat bahwasanya ilmu bisa merubah dunia ini, dia tidak akan bisa melihat
bahwa dengan sekolah dia akan bisa merubah nasib keluarganya. Dengan ilmu yang
canggih dia bisa merubah dunia sekalipun.
Maka dari itu, sebagai seorang muslim
kita diperintahkan untuk berprasangka baik kepada Allah. Allah menyuruh kita
untuk mendesign dan mendokrin kepada kita sesuatu yang baik dan berimplikasi
sangat besar kedepan. Apa itu? Perlakukanlah diri anda sebaik mungkin, jadikan
diri kita sebagai seseorang yang layak untuk sukses dibidangnya, design dan
struktur dengan baik di jiwa kita bahwa kita adalah manusia pilihan, yang mampu
merubah lingkungan di sekitar kita dan mampu merubah dunia sekalipun.
Dilingkungan kita bekerja misalnya,
banyak sekali orang yang ketika ditanya apakah kita mau menjadi orang yang
biasa-biasa saja dengan bayaran yang biasa-biasa saja. Pasti semua orang akan
menjawab saya tidak mau, saya ingin dibayar lebih. Akan tetapi tindakan kita
didalam dunia kerja tidak pernah menunjukkan bahwa kita ini layak diankat
menjadi orang yang luar biasa dengan bayaran yang luar biasa. Ketika kita ingin
dianggap luar biasa, maka design dan strukturlah pemikiran kita bahwa kita
harus yakin dengan pertolongan allah swt kita mampu melaksanakannya dengan
bekerja keras dan ikhtiar. Maka jika hal ini kita lakukan dengan baik, maka
kita akan menjadi golongan yang luar biasa, memiliki bayaran yang luar biasa, menjadi
orang yang berpengaruh dilingkungan kita bahkan dunia.
Konsep Keyakinan Islam yang di Adopsi
oleh Barat
Sebenarnya konsep yang dinyatakan didalam
hadis tersebut diatas telah banyak diadopsi oleh para ilmuwan barat menjadi
sebuah buku yang best seller. Bahkan seorang motivator pun mampu menghipnotis
orang karna metode yang ia sampaikan yang padahal hal ini sudah terdapat
didalam ajaran islam yang mereka kembangkan sedemikian rupa.
Konsep yang dituliskan oleh David Stoop
misalnya dalam bukunya “You Are What You Think”, atau yang dituliskan oleh Doug
Hooper dengan judul yang sama. Memberikan pesan yang sangat dalam bahwasanya
kita itu bisa menjadi seseorang yang kita inginkan berdasarkan apa yang
terstruktur didalam fikiran kita. Seseorang bisa menjadi seorang yang sangat
hebat ketika ia berkeyakinan bahwa ia mampu merubah dunia. Seseorang bisa
menjadi dokter yang handal ketika ia berkeyakinan bisa menjadi dokter yang
hebat. Seseorang juga bisa menjadi CEO yang hebat ketika ia berkeyakinan mampu
memimpin perusahaan yang ia kelola menjadi perusahaan multinasional yang
merajai di bidangnya. Seseorang juga bisa menjadi pemimpin yang berpengaruh
ketika ia yakin dan mampu mempengaruhi orang-orang di sekitarnya dan mampu
membawa Negara ataupun daerah yang dia pimpin menjadi Negara atau daerah yang
berpengaruh di dunia. Inilah menjadi latar belakang mengapa konsep ini bisa
mempengaruhi kinerja dan tingkah laku seseorang baik membawa ia menjadi
seseorang yang sukses ataupun tidak.
Apa yang dituliskan oleh David Stopp dan
Doug Hooper misalnya secara tidak langsung mereka mempercayai apa yang
difirmankan Allah swt dalam hadis qudsi, dimana sesuatu hal itu akan bergantung
atas apa yang kita fikirkan saat ini. Ketika hari ini kita terfikir ingin
menjadi A, maka tingkah laku kita akan merujuk bagaimana supaya kita bisa
menjadi A. jika kita ingin menjadi B,
maka apa yang kita lakukan sepenuhnya akan mengikut bagaimana kita supaya bisa
menjadi B.
Konsep Keyakinan yang Merubah Dunia
Sering kita melihat kisah-kisah yang
ditayangkan didalam sebuah film-film dimana seseorang bisa berubah menjadi
seseorang yang sangat hebat karna dipacu oleh apa yang ia fikirkan dan ia
cita-citakan. Salah film itu misalnya yang diperankan oleh Adam Smith dalam
film yang berjudul “The Pursuit of Happines”, seseorang yang miskin dan
gelandangan yang bekerja keras dan sersusah payah ingin menjadi seorang broker
yang terkenal dan akhirnya kesampaian menjadi millionare, film “Slumdog
Millionaire”, seseorang dengan latar belakang bertempat tinggal ditempat yang
kumuh tanpa pendidikan, mampu merubah dirinya menjadi millionaire karna suka
membacanya.
Kita juga kenal Wurrent Buffet, George
Soros, salah seorang investor terbaik dunia yang mampu menguasai dunia karna
keyakinannya. Kita kenal juga dengan Mark Zuckerberg juga mampu merubah dunia
dengan Facebooknya. Kita juga kenal dengan Steve Jobs dengan Apple nya mampu
merubah konsep kumonikasi dengan mudah, kita juga kenal dengan Bil Gates dan
Paul Allen, dengan Microsoftnya mereka juga mampu merubah dunia. Semuanya itu
berasal dari keyakinan mereka, dan banyak lagi seperti penemu Toyota dan Honda
dengan konsep kendaraan yang minimalis, murah dan irit bahan bakar juga mampur
merubah konsep otomotif di dunia
Di Indonesia juga banyak film yang sama
dimana mengubah seseorang menjadi orang yang sukses meskipun dengan latar
belakang keluarga yang kurang berada, salah satunya adalah film yang sangat
fenomenal, “Laskar Pelangi”, beberapa anak nelayan disana yang bermimpi ingin
sukses dan mampu menembus dunia yang akhirnya mereka mampu menaklukkannya untuk
ke Perancis. Salah satu buku yang fenomenal juga yang dijadikan film yaitu
“Negri Lima Menara”, dimana kisah anak orang biasa yang mampu menembus 5 menara
di dunia yang diawali dengan mimpi. Mimpi adalah sebuah keyakinan yang
ditanamkan oleh seseorang sehingga mampu merubah nasib mereka yang biasa saja
menjadi luar biasa.
Bahkan seseorang anak kecil yang berasal
dari keluarga sederhana sekali yang didalam kesehariannya hanya dikelilingi
oleh singkong mampu merubah Indonesia dan mampu menjadi salah satu orang
berpengaruh di Indonesia. Bahkan hal ini telah dituliskan didalam sebuah Buku
yaitu dengan judul “Anak Singkong”. Siapa lagi kalau bukan Khairul Tanjung
pemlikik Trans TV, Trans 7, Bank Mega dan berbagai macam perusahaan besar
lainnya. Semua ini mereka bangun berdasarkan keyakinannya terhadap apa yang ia
cita-citakan. Dan ia tanamkan didalam diri mereka bahwa mereka bisa dan mampu
melakukannya.
Maka jika kita ambil dari konsep diatas,
keyakinan itu bisa juga diterjemahkan sebagai cita-cita, sebagai mimpi
seseorang, ketika seseorang sudah meiliki cita-cita, apa tingkah laku
kesehariannya akan mencerminkan apa yang ia cita-citakan. Keyakinan ini juga
bisa kita terjemahkan sebagai mimpi, seseorang yang bermimpi untuk terbang
tinggi, maka ia akan membuat sebuah alat yang bisa membawa ia terbang tinggi.
Mungkin dulu waktu kecil kita pernah
bercita-cita untuk naik pesawat terbang, jika kita berusaha, maka mungkin naik
pesawat terbang itu adalah hal yang biasa bagi kita sekarang jika kita termasuk
orang yang diundang diberbagai Negara di dunia ini. Semuanya berawal dari
keyakinan, mimpi dan cita-cita seseorang.
Maka dari itu, sebagai seorang muslim
dengan ajaran Islam yang sangat sempurna, seharusnya kita juga bisa lebih dari
mereka. Terutama di bulan ramadhan ini, bulan yang penuh rahmat dimana pahala
dilipatgandakan, kita mampu mengasah keyakinan kita lagi kepada allah swt
supaya apa yang kita cita-citakan mampu kita gapai. Jika kemarin kita berburuh
sangka kepada allah, maka rubahlah buruk sangka itu menjadi planning planning
yang baik yang kita tuliskan, setelah itu kita berdoa kepada allah supaya
segala sesuatu yang kita cita-citakan dapat tercapai dengan baik, meskipun
disana terdapat rintangan, maka kita akan tetap maju tanpa memperdulikan kata
orang. Selama apa yang kita lakukan benar menurut allah, ucapkanlah Bismillah,
bahwa saya lakukan ini karna Allah swt dan tulus ihlas untuk kemajuan umat
kedepan. Jika kita lakukan semuanya itu dengan ketulusan dan keyakinan penuh,
maka apa yang kita cita-citakan dapat tercapai. Aamiin… Wallahua’lamubisshawab
Penulis adalah Shariah Compliance Group PT Takaful
Indonesia, pernah menjadi Faculty Member (Trainer) Keuangan Syariah di Lembaga
Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Beliau juga Aktif sebagai Sekretaris
Ikatan Ahli Ekonomi Islam (DPP IAEI Pusat), selain itu, beliau juga Dosen
Asurnasi Syariah, Perbankan Shariah dan Pasar Modal Shariah di Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Universitas Al Azhar Indonesia, UIN Jkt, Pascasarjana
Universitas Trisakti, Universitas Islam Az Zahrah, Konsultan Asuransi Shariah,
Perbankan Shariah dan Pasar Modal Shariah Zakirah Group, Trainer Fikih Muamalah
on Islamic Banking and Finance Di Iqtishad Consulting MES, R&D WakafPro99
Dompet Dhuafa Jawa Barat, Ph.D Islamic Banking and Finance (IIiBF)
International Islamic University Malaysia. Selain itu, beliau juga sering
diundang jadi pembicara baik itu dalam maupun luar negri.
Sumber: dimuat di www.detik.com edisi Ramadhan 2012
No comments:
Post a Comment